Nurul Arifin | Rabu, 17 Agustus 2011
SURABAYA, Okezone.com, - Guru Besar (Gubes)
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof. Peter Mahmud Marzuki
meluncurkan buku pedoman hukum dalam bentuk bahasa Inggris.
Buku yang berjudul An Introduction to Indonesian Law ini, sedianya menjadi referesnsi para praktisi hukum maupun mahasiswa di Indonesia. Selain itu, juga dapat dijadikan acuan bagi praktisi hukum asing untuk mengetahui bagaimana hukum di Indonesia.
 |
Foto : Peter Mahmud Marzuki/Nurul Arifin(Okezone) |
Buku yang berjudul An Introduction to Indonesian Law ini, sedianya menjadi referesnsi para praktisi hukum maupun mahasiswa di Indonesia. Selain itu, juga dapat dijadikan acuan bagi praktisi hukum asing untuk mengetahui bagaimana hukum di Indonesia.
Peter mengaku, tujuan penulisan buku ini sebenarnya hanyalah untuk
menyumbangkan pikiran terhadap dunia hukum di Indonesia terutama
bagaimana pemahaman terhadap hukum bisnis.
"Selama ini hanya sedikit praktisi hukum yang memahami Hukum Bisnis terutama yang menyangkut orang asing. Selain itu masih sedikit pengacara yang bisa membuat kontrak dengan bahasa asing," kata Peter yang ditemui di sela-sela peluncuran buku tersebut di Surabaya, Selasa malam.
Dia menjelaskan, kendala yang dialami ketika penulisan buku ini adalah perubahan bahasa. Sebab, bahasa hukum Indonesia tidak mudah diterjemahkan menjadi bahasa hukum dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, diperlukan ketelitian dan kecermatan ekstra, baik per kata maupun kalimat.
Sebelumnya, kata Peter, ada buku yang serupa yang ditulis oleh Gautama Sudargo, Gubes Universitas Indonesia (UI). Bedanya, buku tersebut ditulis sebelum ada Amandemen UUD 45. Sedangkan, buku An Introduction to Indonesia Law ditulis sesudah amandemen undang-undang.
Masih, kata Peter, dalam buku tersebut juga dikupas persoalan sengketa hukum bisnis atau Bussiness Law. Seperti, sengketa hukum Prita Mulyasari melawan RS Omni International. "Buku ini mengupas kasus-kasus terbaru yang tidak ada di buku sebelumnya," kata Peter.
Pria kelahiran Surabaya ini juga mengatakan, buku setebal 292 halaman yang terbagi menjadi 5 bab ini adalah buku ketiganya. Sebelumnya, dosen hukum di Universitas Jember (Unej) ini juga menulis buku yang berjudul Dua Buku Hukum yang menjadi panduan di mata kuliah hukum di beberapa universitas di Indonesia.
Di tempat yang sama Ansharul, Vice President Z and P penerbit buku, mengatakan untuk terbitan perdana pihaknya mencetak 1.000 eksemplar. Jumlah tersebut rencananya akan di kirimkan ke sejumlah kampus, serta ke Washington Library.
"Harapan saya, sama seperti yang dicita-citakan penulis, yakni buku ini dapat dijadikan acuan orang luar negeri untuk mempelajari hukum Indonesia," katanya.
(rhs)
"Selama ini hanya sedikit praktisi hukum yang memahami Hukum Bisnis terutama yang menyangkut orang asing. Selain itu masih sedikit pengacara yang bisa membuat kontrak dengan bahasa asing," kata Peter yang ditemui di sela-sela peluncuran buku tersebut di Surabaya, Selasa malam.
Dia menjelaskan, kendala yang dialami ketika penulisan buku ini adalah perubahan bahasa. Sebab, bahasa hukum Indonesia tidak mudah diterjemahkan menjadi bahasa hukum dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, diperlukan ketelitian dan kecermatan ekstra, baik per kata maupun kalimat.
Sebelumnya, kata Peter, ada buku yang serupa yang ditulis oleh Gautama Sudargo, Gubes Universitas Indonesia (UI). Bedanya, buku tersebut ditulis sebelum ada Amandemen UUD 45. Sedangkan, buku An Introduction to Indonesia Law ditulis sesudah amandemen undang-undang.
Masih, kata Peter, dalam buku tersebut juga dikupas persoalan sengketa hukum bisnis atau Bussiness Law. Seperti, sengketa hukum Prita Mulyasari melawan RS Omni International. "Buku ini mengupas kasus-kasus terbaru yang tidak ada di buku sebelumnya," kata Peter.
Pria kelahiran Surabaya ini juga mengatakan, buku setebal 292 halaman yang terbagi menjadi 5 bab ini adalah buku ketiganya. Sebelumnya, dosen hukum di Universitas Jember (Unej) ini juga menulis buku yang berjudul Dua Buku Hukum yang menjadi panduan di mata kuliah hukum di beberapa universitas di Indonesia.
Di tempat yang sama Ansharul, Vice President Z and P penerbit buku, mengatakan untuk terbitan perdana pihaknya mencetak 1.000 eksemplar. Jumlah tersebut rencananya akan di kirimkan ke sejumlah kampus, serta ke Washington Library.
"Harapan saya, sama seperti yang dicita-citakan penulis, yakni buku ini dapat dijadikan acuan orang luar negeri untuk mempelajari hukum Indonesia," katanya.
(rhs)