Halloo
Sahabat! Tahukah anda dengan Penerbit Buku Intrans Publishing? Pasti dari
kalian banyak yang belum tahu. Karena di Indonesia banyak sekali penerbit
buku baik mayor maupun indie. Di tahun 2015 IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia)
telah mencatat 1.328 Anggota yang terdaftar. Belum lagi hampir semua penerbit
mempunyai imprint atau lini penerbit.
Nah
kali ini admin akan mengulas sedikit tentang perjalanan Penerbit Intrans
Publishing dari mulai berdiri sampai saat ini.
Berdirinya Penerbit Intrans
Tahun
2003 adalah tahun yang sangat istimewa bagi Intrans Publishing, karena pada
tahun itulah Intrans Publishing didirikan. Inspirasi berdirinya dimulai dari
hasil “ngobrol” panjang diantara komunitas sesama relawan di Malang, karena
pada saat itu banyak hasil riset dan catatan yang hanya sebatas numpuk dan
tidak bisa dibaca oleh orang lain. Hanya sebatas selesai di laporan dan
kemudian di jejer di rak perpustakaan Komunitas.
Karena
itu, kemudian muncul ide untuk menyampaikan informasi kepada publik tentang
hasil riset, kajian maupun catatan perjalanan sebagai bagian dari
mengimplementasikan visi yaitu merebut perubahan dengan membaca.
Maknanya adalah perubahan harus diikuti dengan adanya pengetahuan yang memadai
agar proses pergerakan untuk melakukan perubahan mempunyai arah yang jelas,
yaitu terjadinya perubahan sosial masyarakat menuju kesejahteraan sosial
yang berkeadilan.
Dari “obrolan”
panjang akhirnya sampai pada satu titik kesepakatan untuk mendirikan sebuah unit
usaha bagi komunitas agar dari sisi pendanaan komunitas tidak lagi kesulitan
dan tidak selalu bergantung kepada lembaga donor. Dari situlah kemudian diawali
dengan merumuskan bagaimana posisi unit usaha.
Pengembangan Awal Penerbit
Selang
tiga tahun kemudian, tepatnya pada Agustus tahun 2008, melalui sebuah rapat tim
telah diambil kata sepakat oleh para pendiri bahwa untuk semakin mendorong
Intrans Publishing agar lebih baik dalam mengembangkan usahanya, maka
didirikanlah sebuah kelompok usaha dengan nama Cita Intrans Selaras (CIS)
dengan badan hukum CV. Meskipun dalam badan hukum telah menggunakan nama CV.
CIS namun nama dagang tetap mempertahankan Intrans Publishing. Hal ini
dilakukan adalah tak lain untuk tetap menjaga komunikasi dengan masyarakat
bahwa buku-buku yang dihasilkan oleh kelompok usaha ini tetap mengusung
tentang pengembangan ilmu pengetahuan dan mendorong wacana-wacana perubahan kehadapan
publik.
Intrans
publishing pada awalnya hanya mampu menerbitkan buku-buku yang bertema politik
dan hukum, dikarenakan sangat minimnya tenaga SDM yang fokus dalam menjalankan
usaha ini. Saat itu hanya dijalankan oleh 5 orang dan dibantu beberapa relawan
komunitas.
Sahabat!
Admin melihat dalam menjalankan usaha bisnis dibawah naungan sebuah komunitas
atau organisasi sosial sangatlah tidak mudah, mereka dituntut untuk mampu
memadukan tiga kepentingan (unit usaha, komunitas dan individu) dimana
masing-masing harus dilakukan secara serius dengan komitmen dan integritas yang
baik. Hal ini juga terjadi di intrans publishing waktu itu, SDM yang sering
berganti (Resign) mengakibatkan pengembangan
intrans publishing terhambat.
Tidak
hanya SDM, keuangan pun menjadi kendala yang serius untuk mengembangkan Usaha
Bisnis (Intrans Publishing). Dalam pengamatan admin sebuah perusahaan harus
mampu menyeimbangkan dua hal yaitu Pertama;
sirkulasi barang yang telah diproduksi. Pasca produksi tentu perusahaan perlu
memikirkan bagaiman cara mendistribusikan dan pempromosikan, tanpa dua hal
tersebut produk tidak akan samapi ke konsumen. Tentu hal ini memerlukan biaya
yang cukup tinggi. Kedua; kuantitas
produk baru. Kita semu tahu bahwa buku itu adalah produk intelektual,
konsumennya adalah orang-orang yang “haus” keilmuan, sedangkan ilmu itu terus
berkembang dengan kecepatan yang luarbiasa. Seperti halnya Intrans publishing
yang saat itu memproduksi buku-buku hukum, perubahan undang-undang dan kebijakan
pemerintah adalah pekerjaan rumah yang sangat menyulitkan. Kok bisa? Ya,
memproduksi buku hukum tanpa melihat perkembangan undang-undang dan kebijakan yang
terbaru tentu akan mendapatkan banyak keluhan dari konsumen. Yang paling
menyedihkan adalah buku baru saja terbit “ndelalah” kebijakan berubah. hehe..
penerbit hanya bisa “ngelus” dada.
Kedua
hal tersebut pastilah membutuhkan biaya yang sangat tinggi, dan tentunya
perusahaan juga tidak akan bisa menghingari keduanya dikarenakan kedua hal
tersebut masuk dalam prinsip bauran pemasaran yang harus dijalankan. Keterbatasan
keuangan intrans publishing pada waktu itu mengakibatkan terhambatnya
pengembangan.
Intrans Publishing Sekarang
Intrans
Publishing saat ini telah melakukan sebuah proses ikhtiar baik SDM maupun Produk
dengan misi menuju pelayanan yang lebih baik. Agar bisa memenuhi permintaan masyarakat maka
kini intrans publishing telah masuk pada tema-tema yang lain melalui beberapa
lini penerbitan. Adapun tema atau isu yang dimaksud adalah tentang sosial,
pendidikan, sastra, ekonomi, ekonomi politik, isu pangan, kelautan, pertanian,
isu gerakan sosial, pemberdayaan masyarakat, seri gerakan advokasi rakyat, isu
pertanahan maupun tentang motivasi dan gaya hidup. Kesemua isu tersebut dapat
berupa buku non fiksi maupun fiksi.
Sahabat!
Untuk melihat profil intrans publishing saat ini dapat melihat vidio di bawah
ini atau berkunjung di www.intranspublishing.com.
Itulah
sekilas tentang Intrans Publishing. Dan melalui serangkaian upaya ini Intrans
Pubishing berharap dan berkomitmen bahwa melalui buku kami ingin
untuk selalu belajar bersama dan berbagi demi harkat dan martabat manusia.